Menggantung Asa dari Kelong Dingkis
Pulau Abang-Feb 2008
Bagi masyarakat di Kepulauan Riau hari raya Cina memberikan berkah tersendiri. Tidak terkecuali di Pulau Abang. Adalah ikan dingkis yang menurut kepercayaan masyarakat Indonesia keturunan Cina yang tinggal di wilayah Kepulauan Riau sebagai ikan dewa. Bagi mereka ikan ini memberikan keberuntungan bagi mereka karena tepat dalam menentukan hari raya Imlek. Imlek jatuh pada bulan Febuari 2008 ini. Sebagian masyarakat Indonesia keturunan Cina dari berbagai lokasi di Indonesia akan memburu ikan ini pada imlek. Karenanya ikan ini dapat mencapai harga yang paling tinggi dan dianggap sebagai sesuatu yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya di Pulau Abang. Betapa tidak harganya dapat mencapai 120 ribu perkilonya. Bagi nelayan yang memiliki kelong tentu saja ini merupakan berkah, apalagi bila dingkis dapat diperoleh sampai ratusan kilo. Namun, tidak semuanya nelayan mendapat berkah ini, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kelong dingkis. Akan tetapi ada kerjasama antara nelayan yang memiliki kelong dan yang tidak memiliki kelong dan ini merupakan bentuk kegotongroyongan dan kesetiakawanan sosial.
Migrasi ikan ini menuju ke kepulauan Riau masih merupakan misteri. Ikan ini akan mencari tempat yang ditumbuhi rengkam. Pada saat migrasi ikan biasanya ditemui dalam keadaan bertelur. Pada saat imlek ikan ini apabila dimasak akan menimbulkan aroma dan rasa ikan yang lezat.
Pulau Abang-Feb 2008
Bagi masyarakat di Kepulauan Riau hari raya Cina memberikan berkah tersendiri. Tidak terkecuali di Pulau Abang. Adalah ikan dingkis yang menurut kepercayaan masyarakat Indonesia keturunan Cina yang tinggal di wilayah Kepulauan Riau sebagai ikan dewa. Bagi mereka ikan ini memberikan keberuntungan bagi mereka karena tepat dalam menentukan hari raya Imlek. Imlek jatuh pada bulan Febuari 2008 ini. Sebagian masyarakat Indonesia keturunan Cina dari berbagai lokasi di Indonesia akan memburu ikan ini pada imlek. Karenanya ikan ini dapat mencapai harga yang paling tinggi dan dianggap sebagai sesuatu yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya di Pulau Abang. Betapa tidak harganya dapat mencapai 120 ribu perkilonya. Bagi nelayan yang memiliki kelong tentu saja ini merupakan berkah, apalagi bila dingkis dapat diperoleh sampai ratusan kilo. Namun, tidak semuanya nelayan mendapat berkah ini, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kelong dingkis. Akan tetapi ada kerjasama antara nelayan yang memiliki kelong dan yang tidak memiliki kelong dan ini merupakan bentuk kegotongroyongan dan kesetiakawanan sosial.
Migrasi ikan ini menuju ke kepulauan Riau masih merupakan misteri. Ikan ini akan mencari tempat yang ditumbuhi rengkam. Pada saat migrasi ikan biasanya ditemui dalam keadaan bertelur. Pada saat imlek ikan ini apabila dimasak akan menimbulkan aroma dan rasa ikan yang lezat.