PRESERVE OUR CORALS Program Transplantasi Karang- WELCOME TO CORALS TRANSPLANTATION SITE "Lestarikan Terumbu Karang - SUPPORT OUR CORALS " BAHARU MINDA BAHARI

Rabu, 26 Maret 2008

Wawako Turun Warga Gotong Royong

Pulau Abang, 24 Maret 2008

Warga Pulau Abang tidak memiliki jadwal tetap untuk membersihkan lingkungannya kecuali bila ada pejabat yang mau turun. Kebersihan lingkungan memang tidak menjadi sesuatu yang wajib buat mereka.
Pantauan tim di lapangan baru satu RT saja yang memiliki jadwal tetap untuk membersihkan kawasannya. Kesadaran yang mulai terbangun.
Penyakit-penyakit dari lingkungan yang tidak sehat sudah banyak menjangkiti warga Pulau Abang, mulai dari malaria, penyakit kulit, tifus, dll. Ada juga korban meninggal di lokasi desa tetangga akibat dbd dan malaria. Penyakit yang diakibatkan oleh pengelolaan lingkungan yang salah.
Tentu saja yang benar adalah kita semua bersama-sama sebagai warga masyarakat membersihkan kampung halaman kita. Bukankah itu merupakan rumah kita ?.
Pengelolaan sampah memang tidak hanya menjadi masalah perkotaan bahkan telah merambah ke kampung-kampung. Sepertinya ada nilai yang telah hilang yaitu kegotongroyongan. Rindukah orang untuk kembali bersama-sama sambil bersenda gurau menyingsingkan lengan bajunya dan menggulung celananya untuk membersihkan sampah. Kita memang harus memulai dan tidak dengan mulut akan tetapi dengan tangan masing-masing. Mari !

Penanaman Karang dan Atraksi Wisata

Pulau Abang, 26 Maret 2008

Aksi penanaman karang yang dilakukan Kepak (Kelompok Pemuda Penanam Karang) Pulau Abang dan Air Saga merupakan bentuk atraksi wisata dan dive spot yang menarik bagi wisata bahari. Untuk bisa menjadi even wisata tentu saja banyak pembenahan yang harus dilakukan baik dari sisi SDM dan infrastruktur yang mendukung untuk even tersebut.
Melakui aksi ini pemuda Pulau Abang dan Air Saga telah dibekali keterampilan yang kelak berguna apabila even wisata telah dimulai. Aksi tersebut menjadi langkah awal bagi pelaksanaan tahapan-tahapan berikutnya dari program transplantasi karang. Untuk itu, peran serta banyak pihak untuk mewujudkan Visit Batam 2010 akan semakin memperkaya khasanah pariwisata di Batam.

KEBUN KARANG UNTUK NELAYANKU

Pulau Abang-Air Saga, 21-24 Maret 2008


Penanaman karang merupakan hal yang baru bagi masyarakat di Pulau Abang.

Di masa awal, ketika memperkenalkan program ini ke masyarakat banyak komentar yang keluar. Ini Menunjukkan kekurangpercayaan, kekurangtahuan, dan keniscayaan.

Perlahan namun pasti tim memperkenalkan pengetahuan tentang ekosistem terumbu karang.

Terumbu karang yang selama ini dekat dengan kehidupan mereka ternyata belum begitu dikenal.

Hanya beberapa saja yang mampu mereka sebut menggunakan bahasa lokal, seperti batu otak, karang pinggan dan batu onggok. Bahkan, ada banyak karang yang belum mereka namai.

Terumbu Karang yang belum mereka kenal tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah akibat proses sedimentasi, keperluan bahan bangunan, penggunaan bubu karang dan penggunaan jaring udang serta pengeboman.

Akan tetapi, sekarang ini yang menjadi ancaman bagi terumbu karang di wilayah ini adalah sedimentasi dan naiknya suhu permukaan air laut yang ditandai dengan adanya pemutihan karang (coral bleaching).

Walaupun begitu tetap saja upaya membangun kesadaran masyarakat tentang terumbu karang harus tetap berjalan. Sehingga factor-faktor yang mempengaruhi baik dari laut dan darat dapat dikurangi.

Kekhawatiran masyarakat terhadap masalah ini dijembatani melalui upaya pengorganisasian melalui pembentukan kelompok penanam karang (KEPAK) Desa Pulau Abang dan Desa Air Saga. Anggota kelompok penanam karang merupakan orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap terumbu karang serta lingkungannya.

Kegiatan penanaman karang yang dilakukan di Pulau Abang bertujuan meningkatkan kepedulian akan keberadaan terumbu karang, meningkatkan rasa memiliki dan kesiapan untuk melindungi sumberdaya terumbu karang. Kedua, perluasan terumbu karang. Ketiga, pariwisata bahari.

Program transplantasi karang batam merupakan upaya dan peran serta masyarakat dalam membantu pemerintah memperbaiki terumbu karang yang rusak. Cepat atau lambat ketika kita disini masih berdebat soal boleh atau tidak membudidayakan ini. Pemanfaatannya akibat penggunaan alat tangkap dan ancaman lainnya akan semakin memperparah kondisinya. Untuk itu, perlu upaya nyata. Dapatkah kita menghitung luasan karang yang ada di batam. Jika kita dapat memperkirakan presentase luasan kerusakan karang mungkin kita dapat mulai menghitung berapa banyak kita butuh bibit karang baru yang akan ditanam kembali. Rehabilitasi tidak hanya di darat tetapi dapat juga dilakukan di laut. Sementara data yang ada belum dapat menjawab kondisi karang yang ada di Batam. Kegiatan transplantasi yang seperti ini jelas akan memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam merehabilitasi daerah karang yang telah rusak. Dukungan dalam bentuk bibit itu harus segera dilakukan.” Program Manager Transplantasi Karang.

Sebagai bentuk peran serta tersebut pemuda di Pulau Abang dan Air Saga dengan binaan fasilitator merencanakan pembuatan artificial dan media tanam bagi karang yang akan ditransplan. Rencana tersebut dituangkan dalam bentuk proposal yang diajukan ke LPSTK (Lembaga Pengelola Sumberdaya terumbu karang) Pulau Abang yang melakukan Community Contract dengan Laksana Samudera sebagai Lembaga pelaksana.

PEMBUATAN ARTIFICIAL REEFS

Sebagai bentuk nyata rencananya, Kepak membuat Artificial reefs atau karang buatan yaitu habitat baru yang dibuat bagi pertumbuhan karang di daerah yang miskin karang yang gunanya untuk mendatangkan ikan.

Banyak artificial yang dibuat sebanyak 200 blok untuk masing-masing kelompok. Bentuk blok yang dibuat berupa persegi panjang dengan panjang 30 cm lebar 15 dan tinggi 10. Pada bagian tengahnya terdapat lubang dengan diameter 10 cm dan dalam 3 cm. Guna Lubang ini adalah untuk peletakan media transplant.

Masing-masing kelompok membuat blok artificial di lokasi yang berbeda. Untuk Pulau Abang mereka membuat di Pulau Hantu sedangkan untuk Air Saga mereka membuat di kawasan bakau Air Saga.

Pembuatan blok ini membutuhkan bahan baku pasir, semen dan kerikil. Untuk pasir dan kerikil mereka peroleh dari lokasi setempat sedangkan untuk semen mereka beli dari Batam. Pembuatan blok artificial ini membutuhkan waktu 3 hari dengan jumlah anggota yang bergotong royong sebanyak 7-10 orang. Berat blok mencapai 2-3 Kg.

LOKASI PENANAMAN ARTIFICIAL

Lokasi penanaman Pulau Abang di depan Perairan Pulau Abang sebelah Timur berhadapan dengan Pulau Hantu dan sebelah Selatan berhadapan dengan Pulau Abang. Lokasi terletak pada Lintang bujur (…………………………) dengan kedalaman pada saat surut terendah 3 meter.

Lokasi penanaman Air Saga yaitu di perairan pulau Ranoh berhadapan dengan Pulau Coy dan Air Saga Lokasi terletak pada Lintang bujur (…………………………) dengan kedalaman pada saat surut terendah 4 meter.

Pada saat penanaman cuaca amat terik serta persediaan konsumsi yang minim. Namun, semangat pemuda di dua desa ini patut diacungi jempol. Mereka tetap amanah meskipun perut belum terisi. Alhamdulillah semua dapat diselesaikan bahkan artificial disusun sedemikian rupa membentuk huruf "KEBUN KARANG KAPA dan AS TELKOMSEL". Kapa merupakan kependekan dari Kelompok Pemuda Pulau Abang sedangkan AS merupakan kependekan dari Air Saga. Walaupun telkomsel tidak andil sama sekali dalam kegiatan ini, namun simulasi penyusunan huruf bawah air merupakan hal sulit di bawah air karena membutuhkan kerjasama yang baik dengan sesama tim serta kemampuan skill selam yang tinggi.

PELATIHAN SELAM

Pelatihan selam yang diadakan di Pulau Abang di Pulau Abang mendapat apresiasi dari Kepak. Kelompok ini mendapat materi tentang dunia selam serta resikonya.

Selanjutnya anggota Kepak Pulau Abang dan Air Saga mempraktekkan penggunaan alat selam dasar dan SCUBA di sekitar perairan Pulau Abang. Praktek tersebut langsung diarahkan oleh Jurianto M Nur, SPi Dive Master ADS (Association Diving School) dan 2 orang asisten selam.

Para anggota mempraktekkan alat serta mencoba beberapa teknik di dalam penyelaman terutama tentang keseimbangan (buoyancy). Praktek selam ini merupakan rangkaian dari beberapa pendidikan di dalam pelatihan selam.

Walaupun baru kali pertama mereka mendapatkan materi dan mempraktekkan alat selam tersebut, Mereka tidak canggung dan menikmati penggunaan SCUBA.

Mereka melihat pemandangan bawah air yang menakjubkan. Selama ini hanya sebagian kecil saja yang mereka lihat di tepi-tepi pantai.

Pelatihan selam dasar ini merupakan modal dasar bagi kegiatan selanjutnya yaitu penanaman karang.

PELATIHAN TRANSPLANTASI KARANG

Pelatihan transplantasi karang dilanjutkan setelah peserta memiliki kemampuan dasar selam.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri atas pemuda kelurahan Pulau Abang yang tergabung di dalam kelompok penanam karang. 15 pemuda tersebut meluangkan waktu dan tenaga mereka bagi pelaksanaan kegiatan penanaman karang.

Praktek dimulai dengan melakukan identifikasi lokasi karang indukan. Instruktur memberikan arahan bagaimana melakukan pengambilan indukan dan teknisnya. Kegiatan ini diawasi secara ketat oleh instruktur selam. Usai pengambilan dilakukan pengikatan ke media transplant di atas boat di bawah atap boat. Media transplant dimasukkan ke dalam keranjang yang direndam di air laut. Karang yang telah diiikat dibawa ke lokasi penanaman yang tidak jauh dari boat. Tim 2 melakukan peletakan media transplan pada blok artificial.

Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam hal mengembalikan fungsi dan sifat alamiah terumbu karang yang telah mengalami kerusakan.

Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat menanam dan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih memahami manfaat akan keberadaan ekosistem terumbu karang dan dapat mensosialisasikan pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang.

Lurah Pulau Abang dalam sambutannya terhadap tim Transplantasi Karang yang datang ke kantor kelurahan Pulau Abang saat pembentukan kepengurusan LPM menyatakan dukungan untuk semua pihak yang bertujuan membangun dan mengembangkan Pulau Abang agar semakin maju.

Kesempatan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi tim secara resmi di Kelurahan yang baru saja berganti Lurah ini. Selain dengan kelurahan Pulau Abang, tokoh masyarakat serta warga juga mendengarkan pemaparan program serta perkembangan serta rencana aksi penanaman karang.