PRESERVE OUR CORALS Program Transplantasi Karang- WELCOME TO CORALS TRANSPLANTATION SITE "Lestarikan Terumbu Karang - SUPPORT OUR CORALS " BAHARU MINDA BAHARI

Selasa, 11 Desember 2007

Pemanasan Global

Apakah yang disebut pemanasan global ?

Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata – rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Penyebab utamanya adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara , minyak bumi, dan gas alam, yang melepas Gas Rumah Kaca ( GRK ) ke udara, yang menyebabkan Efek Rumah Kaca, yaitu proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet. Hal ini terjadi akibat peningkatan jumlah gas ini melebihi kemampuan tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya. Seperti kita ketahui, tumbuhan memerlukan CO2 dalam aktivitas fotosintesanya. Ada enam jenis Gas Rumah Kaca, yaitu Karbondioksida ( CO2 ), Metana ( CH 4 ), Nitrous oksida ( N2O ), Hydroperfluorokarbon ( HFCs ), Perfluorokarbon ( CFCs ), Sulfur Heksaflorida ( SF6). Prosesnya adalah sebagai berikut. Energi yang masuk ke bumi mengalami serangkaian proses dimana 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diadsorpsi permukaan bumi, 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diadsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan, gas CO2 dan gas gas lain, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal Efek Rumah Kaca alami diperlukan untuk mengurangi perbedaan suhu antara siang dan malam. Namun dengan meningkatnya GRK terutama CO2, akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer sehingga suhu permukaan bumi meningkat.

dari berbagai sumber

Senin, 10 Desember 2007

Amazon of The Seas

Rangkuman
CTI-Coral Triangle Iniciative adalah suatu inisiatif kawasan untuk melindungi terumbu karang di daerah yang mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Kepulauan Solomon dan Papua Nugini.
- di sekitar wilayah perairan di bawah daratan Indonesia terdapat sumber kekayaan maritim hayati yang sangat kaya. "Daerah ini disebut sebagai episentrum. Itulah sebabnya kita memiliki posisi strategis dalam masalah perubahan iklim dunia,"negara-negara yang tergabung dalam Coral Triangle Countries, yaitu Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Timor Leste.
Selain negara-negara yang termasuk pada CTC (Coral Triangle Countries), pembahasan terumbu karang pada UNFCCC juga diikuti sejumlah negara dan lembaga keuangan yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian terumbu karang di perairan Asia, seperti Australia, AS, ADB, Global Environment Facility (GEF), dan sektor swasta dan pelaku industri pariwisata.
Kelestarian kawasan laut dan pesisir adalah bagian tak terpisahkan dari siklus karbon. Pengakuan penting ini muncul dari Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Corporation (APEC) di Sydney, Australia. Rupanya, dalam memandang ekosistem laut itu, terumbu karang dianggap sebagai komponen penting.
"Karena itu, kami menyambut program Coral Triangle Initiative (CTI) dalam upaya perlindungan terumbu karang dan perikanan." Begitulah penggalan salah satu butir deklarasi para pemimpin negara anggota APEC.
CTI itu sering juga disebut Amazon of The Seas, karena koralnya yang kaya bak hutan Amazon di Brasil. CTI dinilai sebagai pusat kehidupan dan keanekaragaman biota laut dunia. Menurut penelitian The Nature Conservancy (TNC), sebuah LSM lingkungan internasional, CTI menyimpan harta karun berupa 600 spesies koral dan 3.000 jenis ikan serta komunitas hutan bakau terluas di dunia.
Kelestarian kawasan laut dan pesisir adalah bagian tak terpisahkan dari siklus karbon.
Karena itu, kami menyambut program Coral Triangle Initiative (CTI) dalam upaya perlindungan terumbu karang dan perikanan." TNC memperkirakan khusus di kawasan Filipina dan Indonesia saja CTI mampu menyediakan keuntungan ekonomi mencapai US$ 1,6 milyar dan US$ 1,1 milyar per tahun. "Jadi, CTI ini sangat penting, merupakan ladang mata pencaharian lebih dari 120 juta orang di kawasan itu," kata Rili Djohani, Direktur Program TNC Wilayah Indonesia.
Hanya saja, Riza Damanik, Manajer Kampanye Laut dan Pesisir Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, mengingat¬kan bahwa langkah diplomatik ini jangan melulu mengharapkan bantuan asing. Upaya konservasi tak optimal jika sejumlah penyakit lama di dalam negeri belum juga disembuhkan Itu seperti pembalakan liar, penangkapan ikan oleh orang asing di wilayah Indonesia, sampai soal penegakan hukum yang masih lemah," kata Riza.
dirangkum dari berbagai sumber

Selasa, 04 Desember 2007

Terumbu Karang Batam Menggenaskan

Batam Pos, 25 Okt 2007

Batam Pos : " Secara umum kondisi terumbu karang di Batam cukup menggenaskan. Tak sampai dari 7 persen dari seluruh populasinya yang ada dalam kondisi baik. Karena itu diperlukan sebuah peraturan yang tegas yang mengatur tentang kawasan perlindungan terumbu karang, mengingat pentingnya fungsi terumbu karang bagi biota laut (Budi Hartono, SPi Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Batam)."

Penipisan Ozon Ancam Pesisir dan Lautan

sumber : Opini Batam Pos 5 Des 2007

Ely Nugrahini ST : "Radiasi akibat UV-B yang menembus lapisan ozon akan mengakibatkan kematian bagi anak-anak ikan, udang, kepiting, dll. Populasi plankton yang menjadi jaring makanan hewan laut akan menurun kuantitas dan kualitasnya"

Minggu, 18 November 2007

Pengenalan Lingkungan bagi Siswa Sekolah di Pulau Abang

Lomba Melukis Bertema Lingkungan










Membersihkan Sampah di Lingkungan Pemukiman

Pra kondisi dan Sosialisasi

Mempersiapkan Program












Sosialisasi ke Pemerintah













Sosialisasi ke Tokoh Masyarakat




Jumat, 16 November 2007

Aktivitas Masyarakat

Menggantung Asa dari Kelong Dingkis

Pulau Abang-Feb 2008

























Bagi masyarakat di Kepulauan Riau hari raya Cina memberikan berkah tersendiri. Tidak terkecuali di Pulau Abang. Adalah ikan dingkis yang menurut kepercayaan masyarakat Indonesia keturunan Cina yang tinggal di wilayah Kepulauan Riau sebagai ikan dewa. Bagi mereka ikan ini memberikan keberuntungan bagi mereka karena tepat dalam menentukan hari raya Imlek. Imlek jatuh pada bulan Febuari 2008 ini. Sebagian masyarakat Indonesia keturunan Cina dari berbagai lokasi di Indonesia akan memburu ikan ini pada imlek. Karenanya ikan ini dapat mencapai harga yang paling tinggi dan dianggap sebagai sesuatu yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya di Pulau Abang. Betapa tidak harganya dapat mencapai 120 ribu perkilonya. Bagi nelayan yang memiliki kelong tentu saja ini merupakan berkah, apalagi bila dingkis dapat diperoleh sampai ratusan kilo. Namun, tidak semuanya nelayan mendapat berkah ini, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kelong dingkis. Akan tetapi ada kerjasama antara nelayan yang memiliki kelong dan yang tidak memiliki kelong dan ini merupakan bentuk kegotongroyongan dan kesetiakawanan sosial.
Migrasi ikan ini menuju ke kepulauan Riau masih merupakan misteri. Ikan ini akan mencari tempat yang ditumbuhi rengkam. Pada saat migrasi ikan biasanya ditemui dalam keadaan bertelur. Pada saat imlek ikan ini apabila dimasak akan menimbulkan aroma dan rasa ikan yang lezat.