Kompas Senin 21 April 2008
Oleh R Adhi Kusumaputra
Gema promosi Visit Indonesia 2008 tidak bergaung hingga ke pariwisata bahari di Jakarta . Bahkan pemerintah terkesan setengah hati mendukung industri pariwisata bahari. Padahal keindahan pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu dan kehidupan di bawah laut , yang masih DKI Jakarta , diakui oleh banyak wisatawan mancanegara. di kawasan itu bukan hanya pemandangannya yang indah, tetapi kualitas udaranya juga masih bersih. Sejumlah wisatawan mancanegara yang menikmati keindahan pulau Sepa, sekitar 54 mil dari Marina Ancol, Jakarta, Minggu (20/4), kagum dengan keindahan pasir putih dan air laut yang jernih. Takano misal nya wisatawan asal Jepang ini mengakui lebih menyukai pulau sepa di bandingkan Bali yang sudah terlalu crowded. Hal senada juga di ungkapkan Anthony OHern (26), wisatawan Australia yang menikmati snorkeling, melihat aneka ragam ikan dan karang bawah laut.
Wisatawan asal india , Vikram Sodhi, bahkan menikmati permainan banana boat saat terjatuh kedalam laut, Inilah yang dinamakan menikmati hidup.tak pernah saya sangka masih ad laut yang jernih dan udara yang bersih dipulau ini,hanya dua jam dari jakarta ,"kata Vikram yang pertama kali ke Pulau Sepa
Tak ada dukungan
Melihat antusiasme wisatawan mancanegara berkunjung ke pulau sepa ,direktur utama PT Pulau Sepa Permai, Leonardo berbesar hati. Namun, Leo mengaku iri melihat pariwisata di Thailand , Malaysia dan Singapura. Pemerintah di negara tetangga ini menyadari bahwa pariwisata dapat meraup devisa. Di Indonesia, tak ada dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan pulau-pulau resort di Kepulauan Seribu menjadi destinasi wisata. Tak ada promosi terintegrasi seperti yang dlakukan Malaysia tourist board atau Singapura tourist board. Padahal, tahun ini di canangkan Visit Idonesia. Salah satu bukti tak adanya dukungan pemerintah adalah ke harusan kapal-kapal wisata yang menuju resort di Kepulauan Seribu menggunakan pertamax. Keputusan pemerintah yang di keluarkan sejak pertengahan maret 2008 sangat memberatkan.
Padahal, kami sedang giat mempromosikan pulau ini menjadi alternatif wisata bahari di Jakarta , kata direktur operasional PT. Pulau Sepa Permai, Firmanto. Persoalan bahan bakar menjadi salah satu kendala pengembanga pariwisata bahari di Jakarta , Bupati Kepulauan Seribu Djoko Ramadhan pernah menyampaikan kekecewaannya ketika empat kapal milik Pemda hanya menganggur di dermaga Marina Ancol karena tak ada suplai bahan bakar.
Selain minimnya dukungan pemerintah, pengembangan wisata bahari di Jakarta juga belum terkoordinasi dengan baik. Direktur pembangunan Jaya Ancol Budi Karya Sumadi mengatakan, pariwisata Jakarta sebenar nya dapat dikemas secara antraktif. Wisatawan dapat di ajak ke Taman Impian Jaya Ancol dan berlanjut kepulau-pulau yang ada di gugusan Kepulauan Seribu. Belum ada sinergi pihak-pihak yang terkait dalam bidang pariwisata. Padahal, jika paket wisata di kelola bekerja sama antara penggelola produk pariwisata dan agen perjalanan, hotel serta maskapai penerbangan, harga paket wisata itu jauh lebih murah dan memikat wisatawan. Namun, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berpendapat, pulau-pulau dan pantai bukan ke unggulan komparatif dan kompetitif Jakarta , apakah kita mau menonjolkan pulau sebagai daya tarik unggulan? apakah pulau di Kepulauan Seribu bisa bersaing dengan palau Langkawi? Fauzi lebih memfokuskan pada meeting, incentive,convention, exhibition (MICE) daripada leisure tourism. Namun, sekretaris komisi B DPRD DKI Jakarta Nurmansjah Lubis melihat Dinas Pariwisata DKI kurang percaya diri terhadap wisata bahari karena dikotomi permasalahan Tsunami. Padahal DPRD DKI sudah setuju mendukung pembangunan Bandara Pulau Panjang. Buat apa wisatawan ke Jakarta hanya diajak untuk enjoy shopping dan enjoy golf? padahal, wisata bahari di kepulauan seribu sangat prospektif. Aneh jika Gubernur DKI yang juga mantan kepala Dinas Pariwisata enggan mengembangkan wisata bahari,'kata Nurmansjah
Selasa, 22 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar