Laporan Kegiatan Lapangan -
Pulau Abang, 14-18 Agustus 2008
Tim program transplantasi karang berkesempatan untuk mengikuti Kegiatan Monitoring LIPI di kawasan Coremap II Kota Batam . Ini merupakan kegiatan rutin tahunan LIPI untuk melihat kualitas sumberdaya terumbu karang yang terdapat di site coremap II kecamatan galang.
Lokasi-lokasi monitoring tersebar di beberapa lokasi Kelurahan Pulau Abang meliputi (petong, P.Abang besar, P.ABang Kecil, P. Pengalap dan Dedap) sedangkan untuk kelurahan Karas ( Mubud darat, P.Lampu, P. Karas).
Pada lokasi monitoring ini telah dipasang transek permanen sepanjang 70 m (Patok, Benang tangsi 2 mm sepanjang 10 m x 3, pelampung plastik warna). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah LIT (Line intersect transect) Kegiatan ini selain monitoring adalah penggantian terhadap perangkat yang telah rusak.
Lokasi Kelurahan Pulau Abang tepatnya Stasiun P.Abang besar, Pulau Abang kecil terumbu karang cukup rapat dan beraneka ragam jenisnya seperti dari karang dengan bentuk pertumbuhan bercabang (branching), mengerak (encrusting), padat (massive), meja (tabulate), daun (foliose) dan jamur (mushroom)begitu juga dengan kelimpahan ikan baik jenis ikan konsumsi seperti famili Lutjanidae, Caesionidae, mullidae, Siganidae, Labridae, Scaridae, Haemulidae, mobulidae dan Mugilidae sedangkan ikan hias, antara lain family Pomacintridae, Chaetodontidae, Holocentridae, plotosidae dan Ephippidae . Jarak pandang di stasiun ini mencapai 8-10 m.
Untuk lokasi stasiun di Pulau Dedap Karang tidak terlalu rapat dan jenis karang banyak didominiasi oleh jenis karang padat (massive) untuk ikan tidak banyak. jarak pandang menurun 7-8 m.
Sedangkan untuk lokasi stasiun Pulau Pengalap arah timur dan barat karang cukup beranekaragam dengan dominasi ikan-ikan hias dari famili pomacentridae seperti ikan amphiprion sp (anemon). Sayangnya kerusakan karang cukup parah di Lokasi Pulau Pengalap bagian dalam di selat pengalap. Lokasi Pulau pengalap terdapat karang Heliophora (blue coral). Jarak pandang 7-8 m dengan gelombang/alun di bagian timur pulau pengalap sehingga mempengaruhi kegiatan monitoring.
Kerusakan karang tersebut diindikasikan terjadi pengambilan karang dalam jumlah cukup besar di dekat stasiun monitoring. Untuk itu, perlu pengawasan dan investigasi mendalam atas informasi ini.
Stasiun di Pulau Hantu di selat Pulau Abang kecil jarak pandang hanya 1-3 m diindikasikan dekat dengan pemukiman dan topografi laut yang dangkal. stasiun ini terumbu karangnya cukup bagus dan rapat dengan keanekaragaman karang yang tinggi diikuti juga dengan ikannya.
Untuk stasiun kelurahan Pulau karas jarak pandang hanya 30 cm-1 m dengan gelombang akibat angin selatan sehingga menghalangi proses monitoring. Hanya 1 stasiun saja yang cukup layak untuk diambil datanya yaitu di Pulau Karas. Karang di lokasi ini tidak sebaik di Pulau Abang namun memiliki karang yang khas yaitu akar bahar (sea fan).
Untuk stasiun di Pulau Lampu tidak dapat diteruskan karena gelombang tinggi (4 m) dan angin selatan.
Kekhawatiran lain yang menjadi ancaman adalah musim angin barat yang menurut masyarakat lebih membahayakan. Angin kuat disertai gelombang diduga menjadi penyebab utama hancurnya karang di beberapa lokasi di Pulau Dedap dan Pengalap. Karang-karang padat banyak yang terbalik dan memutih serta banyak patahan karang yang naik ke pantai.
Menurut kami kegiatan monitoring ini memberikan pengetahuan dan menambah pengalaman teknis kami. Kami melihat bahwa kegiatan monitoring ini dapat dilakukan masyarakat tentu saja dengan modifikasi secara lebih sederhana sehingga data dan informasi tentang sumberdaya terumbu karang di daerahnya sendiri dapat diketahui. Hal ini juga akan menambah kecintaan masyarakat tentang daerahnya.
Mudah-mudahan kegiatan monitoring ini dapat terus dilanjutkan agar kelestarian terumbu karang di daerah ini dapat terjaga.
Usai kegiatan tim menginformasikan tentang kegiatan ini kepada kelompok Penanam karang Abang. Harapannya kegiatan monitoring dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat di Pulau ABang dimotori oleh Kelompok penanam karang.
Pulau Abang, 14-18 Agustus 2008
Tim program transplantasi karang berkesempatan untuk mengikuti Kegiatan Monitoring LIPI di kawasan Coremap II Kota Batam . Ini merupakan kegiatan rutin tahunan LIPI untuk melihat kualitas sumberdaya terumbu karang yang terdapat di site coremap II kecamatan galang.
Lokasi-lokasi monitoring tersebar di beberapa lokasi Kelurahan Pulau Abang meliputi (petong, P.Abang besar, P.ABang Kecil, P. Pengalap dan Dedap) sedangkan untuk kelurahan Karas ( Mubud darat, P.Lampu, P. Karas).
Pada lokasi monitoring ini telah dipasang transek permanen sepanjang 70 m (Patok, Benang tangsi 2 mm sepanjang 10 m x 3, pelampung plastik warna). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah LIT (Line intersect transect) Kegiatan ini selain monitoring adalah penggantian terhadap perangkat yang telah rusak.
Lokasi Kelurahan Pulau Abang tepatnya Stasiun P.Abang besar, Pulau Abang kecil terumbu karang cukup rapat dan beraneka ragam jenisnya seperti dari karang dengan bentuk pertumbuhan bercabang (branching), mengerak (encrusting), padat (massive), meja (tabulate), daun (foliose) dan jamur (mushroom)begitu juga dengan kelimpahan ikan baik jenis ikan konsumsi seperti famili Lutjanidae, Caesionidae, mullidae, Siganidae, Labridae, Scaridae, Haemulidae, mobulidae dan Mugilidae sedangkan ikan hias, antara lain family Pomacintridae, Chaetodontidae, Holocentridae, plotosidae dan Ephippidae . Jarak pandang di stasiun ini mencapai 8-10 m.
Untuk lokasi stasiun di Pulau Dedap Karang tidak terlalu rapat dan jenis karang banyak didominiasi oleh jenis karang padat (massive) untuk ikan tidak banyak. jarak pandang menurun 7-8 m.
Sedangkan untuk lokasi stasiun Pulau Pengalap arah timur dan barat karang cukup beranekaragam dengan dominasi ikan-ikan hias dari famili pomacentridae seperti ikan amphiprion sp (anemon). Sayangnya kerusakan karang cukup parah di Lokasi Pulau Pengalap bagian dalam di selat pengalap. Lokasi Pulau pengalap terdapat karang Heliophora (blue coral). Jarak pandang 7-8 m dengan gelombang/alun di bagian timur pulau pengalap sehingga mempengaruhi kegiatan monitoring.
Kerusakan karang tersebut diindikasikan terjadi pengambilan karang dalam jumlah cukup besar di dekat stasiun monitoring. Untuk itu, perlu pengawasan dan investigasi mendalam atas informasi ini.
Stasiun di Pulau Hantu di selat Pulau Abang kecil jarak pandang hanya 1-3 m diindikasikan dekat dengan pemukiman dan topografi laut yang dangkal. stasiun ini terumbu karangnya cukup bagus dan rapat dengan keanekaragaman karang yang tinggi diikuti juga dengan ikannya.
Untuk stasiun kelurahan Pulau karas jarak pandang hanya 30 cm-1 m dengan gelombang akibat angin selatan sehingga menghalangi proses monitoring. Hanya 1 stasiun saja yang cukup layak untuk diambil datanya yaitu di Pulau Karas. Karang di lokasi ini tidak sebaik di Pulau Abang namun memiliki karang yang khas yaitu akar bahar (sea fan).
Untuk stasiun di Pulau Lampu tidak dapat diteruskan karena gelombang tinggi (4 m) dan angin selatan.
Kekhawatiran lain yang menjadi ancaman adalah musim angin barat yang menurut masyarakat lebih membahayakan. Angin kuat disertai gelombang diduga menjadi penyebab utama hancurnya karang di beberapa lokasi di Pulau Dedap dan Pengalap. Karang-karang padat banyak yang terbalik dan memutih serta banyak patahan karang yang naik ke pantai.
Menurut kami kegiatan monitoring ini memberikan pengetahuan dan menambah pengalaman teknis kami. Kami melihat bahwa kegiatan monitoring ini dapat dilakukan masyarakat tentu saja dengan modifikasi secara lebih sederhana sehingga data dan informasi tentang sumberdaya terumbu karang di daerahnya sendiri dapat diketahui. Hal ini juga akan menambah kecintaan masyarakat tentang daerahnya.
Mudah-mudahan kegiatan monitoring ini dapat terus dilanjutkan agar kelestarian terumbu karang di daerah ini dapat terjaga.
Usai kegiatan tim menginformasikan tentang kegiatan ini kepada kelompok Penanam karang Abang. Harapannya kegiatan monitoring dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat di Pulau ABang dimotori oleh Kelompok penanam karang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar