PRESERVE OUR CORALS Program Transplantasi Karang- WELCOME TO CORALS TRANSPLANTATION SITE "Lestarikan Terumbu Karang - SUPPORT OUR CORALS " BAHARU MINDA BAHARI

Rabu, 26 Maret 2008

KEBUN KARANG UNTUK NELAYANKU

Pulau Abang-Air Saga, 21-24 Maret 2008


Penanaman karang merupakan hal yang baru bagi masyarakat di Pulau Abang.

Di masa awal, ketika memperkenalkan program ini ke masyarakat banyak komentar yang keluar. Ini Menunjukkan kekurangpercayaan, kekurangtahuan, dan keniscayaan.

Perlahan namun pasti tim memperkenalkan pengetahuan tentang ekosistem terumbu karang.

Terumbu karang yang selama ini dekat dengan kehidupan mereka ternyata belum begitu dikenal.

Hanya beberapa saja yang mampu mereka sebut menggunakan bahasa lokal, seperti batu otak, karang pinggan dan batu onggok. Bahkan, ada banyak karang yang belum mereka namai.

Terumbu Karang yang belum mereka kenal tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah akibat proses sedimentasi, keperluan bahan bangunan, penggunaan bubu karang dan penggunaan jaring udang serta pengeboman.

Akan tetapi, sekarang ini yang menjadi ancaman bagi terumbu karang di wilayah ini adalah sedimentasi dan naiknya suhu permukaan air laut yang ditandai dengan adanya pemutihan karang (coral bleaching).

Walaupun begitu tetap saja upaya membangun kesadaran masyarakat tentang terumbu karang harus tetap berjalan. Sehingga factor-faktor yang mempengaruhi baik dari laut dan darat dapat dikurangi.

Kekhawatiran masyarakat terhadap masalah ini dijembatani melalui upaya pengorganisasian melalui pembentukan kelompok penanam karang (KEPAK) Desa Pulau Abang dan Desa Air Saga. Anggota kelompok penanam karang merupakan orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap terumbu karang serta lingkungannya.

Kegiatan penanaman karang yang dilakukan di Pulau Abang bertujuan meningkatkan kepedulian akan keberadaan terumbu karang, meningkatkan rasa memiliki dan kesiapan untuk melindungi sumberdaya terumbu karang. Kedua, perluasan terumbu karang. Ketiga, pariwisata bahari.

Program transplantasi karang batam merupakan upaya dan peran serta masyarakat dalam membantu pemerintah memperbaiki terumbu karang yang rusak. Cepat atau lambat ketika kita disini masih berdebat soal boleh atau tidak membudidayakan ini. Pemanfaatannya akibat penggunaan alat tangkap dan ancaman lainnya akan semakin memperparah kondisinya. Untuk itu, perlu upaya nyata. Dapatkah kita menghitung luasan karang yang ada di batam. Jika kita dapat memperkirakan presentase luasan kerusakan karang mungkin kita dapat mulai menghitung berapa banyak kita butuh bibit karang baru yang akan ditanam kembali. Rehabilitasi tidak hanya di darat tetapi dapat juga dilakukan di laut. Sementara data yang ada belum dapat menjawab kondisi karang yang ada di Batam. Kegiatan transplantasi yang seperti ini jelas akan memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam merehabilitasi daerah karang yang telah rusak. Dukungan dalam bentuk bibit itu harus segera dilakukan.” Program Manager Transplantasi Karang.

Sebagai bentuk peran serta tersebut pemuda di Pulau Abang dan Air Saga dengan binaan fasilitator merencanakan pembuatan artificial dan media tanam bagi karang yang akan ditransplan. Rencana tersebut dituangkan dalam bentuk proposal yang diajukan ke LPSTK (Lembaga Pengelola Sumberdaya terumbu karang) Pulau Abang yang melakukan Community Contract dengan Laksana Samudera sebagai Lembaga pelaksana.

PEMBUATAN ARTIFICIAL REEFS

Sebagai bentuk nyata rencananya, Kepak membuat Artificial reefs atau karang buatan yaitu habitat baru yang dibuat bagi pertumbuhan karang di daerah yang miskin karang yang gunanya untuk mendatangkan ikan.

Banyak artificial yang dibuat sebanyak 200 blok untuk masing-masing kelompok. Bentuk blok yang dibuat berupa persegi panjang dengan panjang 30 cm lebar 15 dan tinggi 10. Pada bagian tengahnya terdapat lubang dengan diameter 10 cm dan dalam 3 cm. Guna Lubang ini adalah untuk peletakan media transplant.

Masing-masing kelompok membuat blok artificial di lokasi yang berbeda. Untuk Pulau Abang mereka membuat di Pulau Hantu sedangkan untuk Air Saga mereka membuat di kawasan bakau Air Saga.

Pembuatan blok ini membutuhkan bahan baku pasir, semen dan kerikil. Untuk pasir dan kerikil mereka peroleh dari lokasi setempat sedangkan untuk semen mereka beli dari Batam. Pembuatan blok artificial ini membutuhkan waktu 3 hari dengan jumlah anggota yang bergotong royong sebanyak 7-10 orang. Berat blok mencapai 2-3 Kg.

LOKASI PENANAMAN ARTIFICIAL

Lokasi penanaman Pulau Abang di depan Perairan Pulau Abang sebelah Timur berhadapan dengan Pulau Hantu dan sebelah Selatan berhadapan dengan Pulau Abang. Lokasi terletak pada Lintang bujur (…………………………) dengan kedalaman pada saat surut terendah 3 meter.

Lokasi penanaman Air Saga yaitu di perairan pulau Ranoh berhadapan dengan Pulau Coy dan Air Saga Lokasi terletak pada Lintang bujur (…………………………) dengan kedalaman pada saat surut terendah 4 meter.

Pada saat penanaman cuaca amat terik serta persediaan konsumsi yang minim. Namun, semangat pemuda di dua desa ini patut diacungi jempol. Mereka tetap amanah meskipun perut belum terisi. Alhamdulillah semua dapat diselesaikan bahkan artificial disusun sedemikian rupa membentuk huruf "KEBUN KARANG KAPA dan AS TELKOMSEL". Kapa merupakan kependekan dari Kelompok Pemuda Pulau Abang sedangkan AS merupakan kependekan dari Air Saga. Walaupun telkomsel tidak andil sama sekali dalam kegiatan ini, namun simulasi penyusunan huruf bawah air merupakan hal sulit di bawah air karena membutuhkan kerjasama yang baik dengan sesama tim serta kemampuan skill selam yang tinggi.

PELATIHAN SELAM

Pelatihan selam yang diadakan di Pulau Abang di Pulau Abang mendapat apresiasi dari Kepak. Kelompok ini mendapat materi tentang dunia selam serta resikonya.

Selanjutnya anggota Kepak Pulau Abang dan Air Saga mempraktekkan penggunaan alat selam dasar dan SCUBA di sekitar perairan Pulau Abang. Praktek tersebut langsung diarahkan oleh Jurianto M Nur, SPi Dive Master ADS (Association Diving School) dan 2 orang asisten selam.

Para anggota mempraktekkan alat serta mencoba beberapa teknik di dalam penyelaman terutama tentang keseimbangan (buoyancy). Praktek selam ini merupakan rangkaian dari beberapa pendidikan di dalam pelatihan selam.

Walaupun baru kali pertama mereka mendapatkan materi dan mempraktekkan alat selam tersebut, Mereka tidak canggung dan menikmati penggunaan SCUBA.

Mereka melihat pemandangan bawah air yang menakjubkan. Selama ini hanya sebagian kecil saja yang mereka lihat di tepi-tepi pantai.

Pelatihan selam dasar ini merupakan modal dasar bagi kegiatan selanjutnya yaitu penanaman karang.

PELATIHAN TRANSPLANTASI KARANG

Pelatihan transplantasi karang dilanjutkan setelah peserta memiliki kemampuan dasar selam.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri atas pemuda kelurahan Pulau Abang yang tergabung di dalam kelompok penanam karang. 15 pemuda tersebut meluangkan waktu dan tenaga mereka bagi pelaksanaan kegiatan penanaman karang.

Praktek dimulai dengan melakukan identifikasi lokasi karang indukan. Instruktur memberikan arahan bagaimana melakukan pengambilan indukan dan teknisnya. Kegiatan ini diawasi secara ketat oleh instruktur selam. Usai pengambilan dilakukan pengikatan ke media transplant di atas boat di bawah atap boat. Media transplant dimasukkan ke dalam keranjang yang direndam di air laut. Karang yang telah diiikat dibawa ke lokasi penanaman yang tidak jauh dari boat. Tim 2 melakukan peletakan media transplan pada blok artificial.

Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam hal mengembalikan fungsi dan sifat alamiah terumbu karang yang telah mengalami kerusakan.

Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat menanam dan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih memahami manfaat akan keberadaan ekosistem terumbu karang dan dapat mensosialisasikan pentingnya pelestarian ekosistem terumbu karang.

Lurah Pulau Abang dalam sambutannya terhadap tim Transplantasi Karang yang datang ke kantor kelurahan Pulau Abang saat pembentukan kepengurusan LPM menyatakan dukungan untuk semua pihak yang bertujuan membangun dan mengembangkan Pulau Abang agar semakin maju.

Kesempatan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi tim secara resmi di Kelurahan yang baru saja berganti Lurah ini. Selain dengan kelurahan Pulau Abang, tokoh masyarakat serta warga juga mendengarkan pemaparan program serta perkembangan serta rencana aksi penanaman karang.

Jumat, 14 Maret 2008

TERPERANGKAP

Pulau Abang, Febuari 2007

Pulau Abang- Penyu dan hiu ini terperangkap di dalam kelong masyarakat di Pulau Pengalap Kelurahan Pulau Abang. Namun sayang, penyu dan hiu ini ditemukan mati karena telah lama terperangkap.
Penanganan yang benar bagi satwa-satwa laut yang terperangkap ini sering kali terlambat dan bahkan tidak menjadi perhatian nelayan.
Untuk itu, perlu proses penyadaran tentang upaya penyelamatan satwa tersebut bagi masyarakat khususnya mereka yang tinggal di pulau-pulau kecil.

CAPTURED

Abang Island - This Hawksbill and shark captured in a fisheries cage on Pengalap island in Pulau Abang Territory on Batam Municipality. Ironi, this animal must die because it can't go out from that cage. The treatment was late to save its and the fisheries awareness are less. Therefore, we need to increase their awareness about save the living things such as the hawksbill and shark special for the local community on the small islands.

Yuk Bermain Gasing


Pengembangan Usaha Jasa Lingkungan

Pulau Abang, Febuari 2008

Permainan Anak- Gasing adalah jenis permainan yang terdapat di komunitas Melayu.
Gasing terbuat dari kayu dan berbentuk bulat telur dimana pada bagian ujung gasing meruncing serta memiliki tonjolan untuk melilitkan tali pada saat memainkannya.
Adapun jenis kayu bakau diminati oleh para pembuatnya. Untuk gasing anak-anak biasanya dari kayu pulai. Permainan ini tidak hanya diminati oleh anak-anak namun juga orang tua.

Untuk memainkan gasing tidak terlalu sulit. Kita hanya perlu seutas tali yang dililitkan pada gasing dan tinggal melempar gasing. Gasing yang dilempar memerlukan teknik khusus agar gasing dapat berputar sempurna. Permainan ini dimainkan turun temurun oleh suku Melayu. Sekarang ini gasing telah diperlombakan dan menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik.

Developing Environment Bussiness Service

Abang Island, February 2008

LETS PLAY GASING !

Local Community Entertaintment - Gasing Handmade is one of the local community games on Malays. Its made from mangrove wood and its form is oval like egg. One side has shape area to roll the rope. We'll use the rope about 1-2 m to play it. We play it by throw the gasing. Children and Mature also plays this game. This game is one of the famous competition and be one of the interesting local attraction for tourist.

Produksi Material Kampanye

Pulau Pengalap Kelurahan Pulau Abang, Febuari 2008

Seri : "Karang"
Fotografer : Dian S.H
Hak Foto : Laksana Samudera
Kedalaman 3-5 M
Kamera Ixus 860 IS
Komentar : " Sayang karang-karang ini mengalami sedimentasi dan hanya sebagian saja yang mampu bertahan. Selain sedimentasi pemutihan karang juga menjadi salah satu fenomena rusaknya terumbu karang di wilayah ini"

Pengalap Island on Pulau Abang Site

Serial : "Corals"
Fotographer : Dian S.H
Copyright : Laksana Samudera
Depth : 3-5 m
Camera : Ixus 860 Is
Comment : "Unfortunately this corals damage is come from sedimentation. There are only a few corals can adaptation on this environtment. Coral bleaching is one fenomena of the coral damaged".















Rabu, 12 Maret 2008

Bulletin Sarana Belajar

Batam, Maret 2008

Edisi Perdana
- Bulletin berita karang merupakan salah satu produk dari material kampanye yang dibuat tim tranplantasi karang.
Edisi perdana kali ini berisikan informasi perkembangan program dan pengetahuan yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat.
Bulletin ini dipersiapkan menjadi salah satu jembatan komunikasi antara masyarakat dan tim di lokasi. Keterbatasan tim di lapangan untuk menjangkau seluruh komunitas dapat difasilitasi dengan sarana ini. Namun, kendala utama adalah rendahnya minat baca masyarakat. Untuk itu, edisi kali ini dibuat full colour dan menampilkan lebih banyak gambar agar lebih menarik. Tim juga membangun interaksi dengan masyarakat melalui penggalian kebutuhan informasi yang sesuai bagi masyarakat itu sendiri.
Pendistribusian bulletin ini selain untuk masyarakat di dua lokasi kelurahan Pulau Abang juga ke instansi pemerintah seperti dinas KP2 (Kelautan Perikanan dan Perkebunan) serta Kelurahan.


Selasa, 11 Maret 2008

Menapaki Aksi Penanaman Karang

Batam, Maret 2008

Pulau Abang - Proses saling mengenal antara masyarakat dan laksana samudera merupakan modal awal bagi terciptanya upaya penyelamatan terumbu karang. Laksana samudera tanpa dukungan dan peran serta masyarakat tidak akan mampu berbuat banyak. Masyarakatlah yang memiliki peran-peran nyata di lapangan dan sebagai ujung tombak penyelamatan lingkungan khususnya terumbu karang di wilayahnya.
Program transplantasi karang merupakan salah satu bentuk upaya penyelamatan terumbu karang di pulau-pulau kecil di kota Batam. Program ini dilaksanakan di Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam. Lokasi ini dipilih karena aktivitas masyarakat di lokasi ini sebagian besar jauh dari upaya pengerusakan terumbu karang.

"Di masa lalu pengerusakan terumbu karang sering terjadi. Ini diakibatkan oleh pengebom yang datang dari luar pulau. Waktu itu masyarakat masih menjadi penonton dan tidak mampu berbuat banyak untuk mengatasi pengeboman ikan tersebut. Ini dikarenakan kapal-kapal tersebut memiliki mesin yang lebih maju dibandingkan yang dimiliki masyarakat. Imbasnya begitu terasa bagi nelayan dengan menurunnya jumlah tangkapan ikan. Bahkan ada beberapa jenis ikan yang menjadi langka. Ukuran ikan tangkapan pun semakin lama semakin mengecil. Selain itu, dibukanya lahan pemukiman di tepi-tepi pantai dan adanya aktivitas di daratan telah mengakibatkan kerusakan yang cukup parah bagi terumbu karang.
Sekitar tahun 2000-an salah satu aksi masyarakat dalam upaya penyelamatan terumbu karang adalah melakukan pelarangan trawl masuk ke wilayahnya yang pada waktu itu berkembang sampai aksi pembakaran kapal. Pengalaman itu tentu saja menunjukkan masyarakat cukup peduli dengan dengan pelestarian terumbu karang di wilayahnya.
Lambat laun seperti sekarang ini masyarakat mulai memiliki kemampuan mengorganisir diri sehingga aktivitas pengerusakan tersebut sekarang sudah dapat diawasi dan ditindak dengan baik. Bahkan organisasi besar setingkat kelurahan telah terbentuk, yaitu Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang Pulau Abang. Ada banyak aturan dalam bentuk kesepakatan masyarakat untuk pengelolaan terumbu karang yang telah disahkan dan dijalankan. Tidak tanggung-tanggung kesepakatan tersebut dikuatkan lagi dengan payung hukum peraturan daerah tentang kawasan konservasi laut daerah."
Dalam upaya pelestarian terumbu karang untuk peningkatan kesadaran masyarakat di Kecamatan Galang Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau diadakanlah beberapa rencana kegiatan yang salah satunya adalah aksi penanaman karang yang berlokasi di Pulau Abang. Kegiatan ini disebut dengan "Batam artificial reefs".
Ide Batam artificial reefs pada awalnya ingin membangun partisipasi banyak pihak dalam upaya aksi penyelamatan karang. Harapannya tidak hanya masyarakat khususnya di pulau-pulau kecil yang sadar namun dapat membangun kesadaran banyak pihak. Walaupun setakat itu rencana tersebut mendapat dukungan dari GEF-SGP (Global Environment Facilities-Small Grant Project). Sehingga kegiatan ini dapat menjadi aksi yang lebih nyata bersama masyarakat dalam upaya penyelamatan terumbu karang.
Program ini mulai menapaki bagian-bagian penting, antara lain : Pembentukan kelompok penanam karang di dua lokasi yaitu Pulau Abang dan Air Saga. Telah terbentuk dua kelompok penanam karang di lokasi Air Saga dan Pulau Abang. Kedua kelompok tersebut terdiri atas beberapa pemuda yang mewakili daerahnya untuk kegiatan penanaman karang. Masing-masing kelompok dikoordinir oleh seorang penyelam yang bersertifikat dari lokasi masing-masing. Kedua kelompok telah menentukan lokasi penanaman karang di perairan sekitar Pulau Abang dan Air Saga.
Kedua kelompok tersebut melalui pembinaan Fasilitator program telah membuat proposal dan perencanaan aksi penanaman karang dan bekerjasama dengan LPSTK Kelurahan Pulau Abang. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 1 s/d 20 Maret 2008 di Pulau Abang dan Air Saga.
Program bersama masyarakat dan Kelurahan turut membangun dan mengembangkan Pulau Abang sebagai lokasi pengelolaan wisata bahari yang berkelanjutan serta berpihak pada masyarakat. Semoga

Walking on Coral Transplantation

Abang Island -The Relation between Laksana Samudera and Local Community in Abang island is a strength to coral transplantation program for save coral it self. Laksana Samudera has no power to do itself. We also need a collaboration and cooperative. Local communities is one of the important component to save coral reef in their island.
Coral transplantation is one of the way to save our coral reefs. We select this location because
the people want to cooperate and their low activity in destructive fishing.

"Along time ago in Pulau Abang had introduced with destructive fishing by bomb. The outsider come to Pulau Abang use the bomb to catch the fish. Unfortunetly, this bomber can not captured because the law of inforcement is very low on this island. The locals just watch this accident almost in every week. They can do nothing because they use modern boat with supporting modern machine. So the locals can not run after the bomber.
The coral reefs are more less on account of the landchange become locals home. The land activity also give more bad impact for corals.

on 2000, there are an action come from the locals it self to on their area. They want to resist trawl ship the from their fishing ground area. This incident cause burned of a trawl ship after refuge. A hundreeds traditional fisheries organize this action. This give a warning for another bussinessman who want to make a violation for the sea natural resource. This experience has shown an awareness to manage their natural resource themselves.
Now, they can organize their movement. So the destructive fishing can be monitored and punished. They also have a local organization to manage the coral reefs. There are also the law to support the concervation area such as marine protected areas.
One of the agenda coral transplantation project is coral plantation. We call this "Batam artificial reef". All of coral transplantation program is supported by Global Environtment Facilities and Laksana Samudera.
Two groups follow the Coral plantation. As an information now in Pulau Abang has build 2 groups of divers. The groups bring their village names. They are divers from Pulau Abang and Air Saga. One groups consist of 5 to 10 man and in one group also has one diver certificate. They will join in tranplantation program. The groups has arrangged they idea and planning about coral transplantation in a proposal. They was fasilitated by the field facilitator in administration and financial. Facilitator give aknowledgement about coral reefs and fishes. He also give the way of coral transplantation.
This group has selected the farming location. Local community has decide their coral farming location. Before their start the coral transplantation, The instructor of coral transplantation and dive master will give introduction about scuba diving and coral transplantation.
Their agenda will start about 10 March to 10 April 2008 in Abang Island.


Kamis, 21 Februari 2008

Pengembangan Usaha Jasa Lingkungan

Air Saga, Desember 2007

Permainan anak-Ada kreativitas anak-anak di Air Saga untuk membuat permainan yang terbuat dari batang pelepah kelapa yang dibuat "Jong". Bentuknya menyerupai speedboat dengan berbagai bentuk dan kreasi mereka. Setelah selesai biasanya membuat jong mereka akan memainkannya dengan memberi tali pada ujung jong.
Selanjutnya mereka akan menarik jong dengan berlarian di atas pasir pantai yang mereka anggap seperti laut. Fungsi pasir ini untuk memberikan efek gelombang dari jong yang mereka tarik. Hal ini bisa menjadi perlombaan dan permainan anak yang menarik.

Developing Environtment Bussiness Service

Local Community Entertainment-
The Children in Air Saga are creative. They make their own games. Using the coconut leafs they make a boat. They call the boats as Jong. The jong look as the speed boat in the real world as their creation. They play jong with a rope then they will run bring the jong over the sand.
When they play the jong the sands imagine as the sea. It gives sensation like waves. It will be one of interesting games they can made.